DEMAM CHIKUNGUNYA
OLEH : YUSIKO
DIFINISI
Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang berarti “Yang Berubah Bentuk atau Bungkuk “ mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat ( Arthralgia ), Nyeri sendi ini terutama terjadi pada Lutut Pergelangan Kaki Serta Persendian Tangan Dan Kaki.
Di Indonesia Demam Chikungunya dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun 1973, lalu menyebar keseluruh daerah di Indonesia sampai sekarang. Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, Genus alphavirus, dan ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti.
TANDA DAN GEJALA
Gejala Demam Chikungunya mirip dengan Demam Berdarah Dengue yaitu Demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan ( Schok ) maupun kematian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk Self Limiting Disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.
PENGOBATAN PENYAKIT
Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang penting Meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan cara : Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi, minum sari buah-buahan segar, serta istirahat yang cukup , penderita nyeri persendian yang hebat sebaiknya tidak bekerja terlalu keras terlebih dahulu karena dapat memperparah nyeri sendi tersebut.
Melapor kepada petugas kesehatan yang terdekat jika panas tidak sembuh selama lebih dari 2 hari setelah pemberian obat
PENCEGAHAN PENYAKIT
untuk mencegah Demam Chikungunya kecuali mencegah gigitan nyamuk serta memberantas tempat perindukan nyamuk dengan tiga M ( Menutup, Menguras dan Mengubur barang bekas yang bisa menampung air ) atau menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah Demam Berdarah.
Kebanyakan dari masyarakat menganggap remeh program 3M (Mutup, Menguras, dan Menimbun) pemerintah. 3M sudah sering digembar-gemborkan pemerintah, namun tak kunjung diikuti oleh masyarakat, sehingga angka kejadian demam berdarah dan chikungunya tetaplah tinggi.
3M VERSI BARU
3M pemerintah lalu dikembangkan menjadi 3M Plus. Yaitu dengan melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa pada ventilasi udara, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.
MUSIM PENGHUJAN SUDAH TIBA DAN NYAMUK-NYAMUK MULAI BERKEMBANG BIAK SECARA PESAT... WASPADALAH..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar