Senin, 25 Januari 2010

Jangan Sampai Hal-hal yang Sepele Membinasakan Anda!

Banyak orang bersedih hanya karena hal-hal sepele yang tak berarti.
Perhatikanlah orang-orang munafik; betapa rendahnya semangat dan tekad
mereka.
_Berikut ini adalah perkataan-perkataan mereka:
{Janganlah kamu sekalian berangkat (pergi berperang) di dalam panas terik ini.}
(QS. At-Taubah: 81)
{Berilah kami izin (tidak pergi berperang) dan janganlah menjadikan saya
terjerumus ke dalam fitnah.}
(QS. At-Taubah: 49)
{Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).}
(QS. Al-Ahzab: 13)
{Kami takut akan mendapat bencana.}
(QS. Al-Ma'idah: 52)
{Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.}
(QS. Al-Ahzab: 12)

_Sungguh, betapa sempitnya hidung-hidung mereka, betapa sengsaranya
jiwa-jiwa mereka. Hidup mereka hanya pada sebatas soal perut, piring, rumah
dan istana. Mereka tidak pernah mau menengadahkan pandangan mereka
ke angkasa kehidupan yang ideal. Mereka juga tak pernah menatap bintangbintang
keutamaan hidup.
_Kecemasan dan pengetahuan mereka hanya pada
soal kendaraan, pakaian, sandal dan makanan. Coba perhatikan, betapa
banyaknya manusia yang hidupnya dari pagi hingga sore hanya disibukkan
oleh kecemasan dan kegelisahan mereka agar tidak dibenci isteri, anak
atau kerabat dekatnya, atau agar tidak mendapat celaan, atau mengalami
keadaan yang menyedihkan.
_ Ini semua, pada dasarnya justru merupakan
musibah besar bagi manusia-manusia seperti itu. Betapa mereka sama sekali
tidak memiliki tujuan-tujuan yang lebih mulia yang seharusnya menyibukkan
mereka, dan juga kepentingan-kepentingan agung yang seharusnya menyita
seluruh waktu mereka.

_sedemikian besar dalam hidup Anda? Mengapa Anda harus rela
mengorbankan pikiran, daging darah, ketentraman dan juga waktu hanya
untuk persoalan-persoalan sepele tadi?
Ibarat orang berjual beli, apa yang Anda lakukan itu sebenarnya suatu
keculasan dan kerugian besar yang dibayar murah. Para ahli jiwa sering
mengatakan, "Buatlah batasan yang rasional (wajar) untuk setiap hall" Dan
lebih tepat dari kalimat ini adalah firman Allah,
{Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.}
(QS. Ath-Thalaq: 3)

Yakni, letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukuran, bobot dan
kadarnya. Janganlah sekali-kali Anda melakukan kezaliman dan melampaui
batas.
Ibaratnya, bila tujuan utama orang-orang yang berbakti kepada Allah
(ketika berada dibawah sebuah pohon) adalah untuk berjual beli, maka mereka
akan mendapatkan ridha Allah. Namun, bila salah seorang dari mereka hanya
disibukkan dengan urusan untanya saja, hingga ia tak sempat ikut berjual
beli, maka yang akan ia peroleh adalah hanya kebinasaan dan kegagalan.
Abaikanlah hal-hal sepele yang tak penting. Jangan sampai Anda hanya
disibukkan olehnya dan waktu Anda habis karenanya. Dengan begitu,
niscaya Anda kegundahan dan kecemasan akan selalu menjauhi Anda.
Dan Anda pun selalu riang ceria.

Berikut ini adalah beberapa tokoh terkenal yang kehidupan duniawi
mereka kurang beruntung.
1. Atha' ibn Rabah, orang yang paling alim pada zamannya adalah
seorang mantan budak berkulit hitam, berhidung pesek, lumpuh tangannya,
dan berambut keriting.
2. Ahnaf ibn Qais, orang Arab yang dikenal paling sabar dan penyantun
ini sangat kurus tubuhnya, bongkok punggungnya, melengkung betisnya
dan lemah postur tubuhnya.
La Tahzan 43
3. al-A'masy, ahli hadits kenamaan di dunia ini adalah sosok manusia
yang sayu sorot matanya dan seorang mantan budak yang fakir, compangcamping
baju yang dikenakannya, dan tidak menarik penampilan diri dan
rumahnya.
Bahkan, semua nabi dan rasul Allah adalah pernah menjadi
penggembala kambing. Dan, meskipun mereka termasuk manusia-manusia
pilihan Allah dan sebaik-baik manusia, pekerjaan mereka pun tak jauh beda
dengan manusia pada umumnya. Nabi Daud adalah seorang tukang besi,
Nabi Zakaria seorang tukang kayu, dan Nabi Idris seorang tukang jahit.
Kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang pilihan.
Ini mengisyaratkan bahwa harga diri Anda ditentukan oleh
kemampuan, amal salih, kemanfaatan, dan akhlak Anda. Karena itu,
janganlah Anda bersedih dengan wajah yang kurang cantik, harta yang tak
banyak, anak yang sedikit, dan rumah yang tak megah! Singkatnya,
terimalah setiap pembagian Allah dengan penuh kerelaan hati.
{Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia.}
(QS. Az-Zukhruf: 32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar